Home / Company / News

Pengenalan Operasi Peralatan Mini Dredger (MD-306 & MD-315) di Pelabuhan Benoa, Bali

Friday, 09 Nov 2012
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Saat ini PT Pelindo Marine Service sedang mengembangkan bisnis perusahaan di bidang kemaritiman yaitu Pelayanan Pemeliharaan Kedalaman Kolam Terminal Pelabuhan.  Dalam pelaksanaannya PT PMS di dukung oleh armada berupa pompa mesin keruk (mini dredger) yaitu alat/fasilitas berupa alat apung sederhana yang dapat difungsikan sebagai alat pengerukan dasar laut disekitar kolam terminal pelabuhan area olah gerak kapal bersandar di tambatan.

Pemeliharaan Kolam Terminal Pelabuhan dengan menggunakan Mini Dredger ini merupakan Produk dan layanan  pertama di Indonesia, dikatakan yang pertama karena  yang biasa ada dan dikenal adalah pelaksanaan pengerukan menggunakan kapal setara pekerjaan Capital Dredging yang dilaksanakan oleh perusahaan pengerukan.

Mini Dredger merupakan fasilitas alat hasil karya/rakitan tim kerja dari PT PMS yang merupakan teknologi tepat guna, murah, sederhana dan yang paling penting merupakan hasil dari inovasi anak bangsa. Target operasionalisasi dari Mini Dredger adalah  Pemeliharaan Kolam Terminal di beberapa terminal pelabuhan khususnya yang dioperasikan oleh PT Pelindo III (Persero) dan nantinya bisa melayani BUP lainnya.

SPESIFIKASI TEKNIS MINI DREDGER (MODEL PERDANA) :

GENERAL

Vessel Name

:

PMS MD-306 & MD-315

Year of Built

:

2012

Kind of Vessel

:

Submersible Pump  Dredger

Length Overall

:

6.00 m

Breadth Moulded

:

4.60 m

Depth Moulded

:

1.50 m

Design Draft

:

1.00 m

 

 

 

TANK CAPACITY, FO Tank (Diesel)

:

10.8 m3 (approx)

PROPULSION UNIT, One (1) unit of   40 HP

:

Outboard, Yamaha

DREDGING EQUIPMENT, Submersible Pump 

:

One (1) unit of  360 m3/hr, 300 m head,Dragflow

DECK MACHINERY

:

1 x Submersible Pump Winch, 1 x Windlass , 2 x Anchor

DISCHARGING SYSTEM

:

1 x Set of 300 m Spool Pipe c/w floater drum

COMMUNICATION SYSTEM & NAVIGATION AID

:

1 unit Radio VHF, 1 unit GPS, 1 unit Echosounder

 

Latar belakang pembuatan Mini Dredger ini pada dasarnya menjawab 3  kontinum/kondisi yaitu: 

Kontinum Pertama

:

Rosponsibilitas vs Performansi

Responsibility

:

Berdasar ketentuan normatif bahwa pemeliharaan kedalaman alur/kolam dan merupakan tanggungjawab pemerintahan tetapi sebagaimana diketahui bahwa pada kenyataannya  anggaran pemerintah terbatas sehingga pelaksanaannya berdasarkan prioritas.

Performansi

:

Pelindo sebagai BUMN yang mengelola terminal pelabuhan selalu dituntut untuk memberikan pelayanan prima (excellent service) terkait dengan permasalahan  pelabuhan yang salah satunya adalah standar kedalaman kolam.

 

 

 

Kontinum Kedua

:

Investasi vs Skala Ekonomi

Investasi

:

Kegiatan pengerukan di pelabuhan secara umum membutuhkan peralatan berupa kapal keruk dan fasilitas pendukungnya yang membutuhkan nilai investasi tinggi dan skala biaya operasionalnya cukup mahal. Wajarlah kalau perusahaan pengerukan memberlakukan tariffnya cukup mahal hal tersebut disebabkan aktifitas pengerukan memiliki nilai operasinya tinggi.

Skala Ekonomi

:

Nilai investasi dan skala usaha penegerukan akan semakin tidak menguntungkan manakala tingkat permintaan keruk (Demand) tidak mencapai skala produksi yang diharapkan. Di sisi lain Pelindo yang membutuhkan jasa pengerukan terkadang harus membayar tinggi mempertimbangkan besarnya biaya investasi dan operasional kapal keruk yang ada selama ini.

 

 

 

Kontinum Ketiga

:

Kompetensi vs Peluang 

Kompetensi

:

PT PMS yang fokus organisasinya berkegiatan di bidang usaha perkapalan, mempunyai kapsitas SDM yang berkemampuan dalam upaya rekayasa teknologi perkapalan (Naval Arsitech, Marine Engineering, Electrical Engineering, Nautical Survey) sehingga memungkinkan untuk merancang bangun jenis alat apung untuk kepentingan keruk yang murah dan tepat guna. Dalam hal ini telah dibuktikan dengan selesainya membangun 2 (dua) unit Mini Dredger yang saat ini telah diuji coba operasional.

Peluang / Potensi

:

PT PMS yang telah berdiri mandiri sebagai perusahaan di bidang perkapalan melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk membantu mengatasi stagnan kontinum diatas sekaligus menjadikan potensi pengembangan usaha untuk meraih pendapatan usaha Perusahaan.

 

 

 

Pembangunan Mini Dredger ini dilaksanakan dengan metode Swakelola yang memakan waktu selama 5 (lima) bulan dan telah dikerjakan di galangan kapal milik PT PMS. Selain itu, pembangunan Mini Dredger mengedepankan kordinasi dengan pihak penanggung jawab Kalaiklautan Kapal yaitu Syahbandar.

 

Keunggulan Mini Dredger Hasil Karya PT PMS :

  1. Biaya investasi untuk pembangunan Mini Dredger lebih murah dibandingkan dengan pengadaan jenis kapal keruk yang besar karena menggunakan metode swakelola dan dikerjakan di galangan milik PT PMS.
  2. Biaya perawatan lebih murah karena tidak membutuhkan dock space yang besar bahkan bisa dikerjakan tanpa menggunakan dock space.
  3. Operasionalisasi dan mobilisasinya lebih mudah karena untuk pengiriman Mini Dredger ini bisa melalui jalur darat atau laut. Selain itu, Mini Dredger ini dapat bergerak tanpa harus ditarik karena memliki Propeller sendiri.

 

Dengan apa yang telah kami sampaikan kami berkomitmen bahwa “ kami akan terus mengusahakan dan melakukan penyempurnaan” terhadap hasil karya perdana ini dalam rangka meningkatkan kualitas Mini Dredger beserta kelengkapan pendukungnya demi layanan pemeliharaan kolam terminal yang prima.

 

PT PMS.