Kondisi Pelabuhan Tenau, Kupang, yang mengalami kerusakan membuat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melakukan revitalisasi. Terhitung mulai 2 Juli lalu, BUMN ini melakukan revitalisasi dengan memperkuat dermaga dengan menggandeng PT Adhi Karya sebagai mitra kerja.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III Edi Priyanto mengatakan, revitalisasi Pelabuhan tenau membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Alokasi yang sudah dianggarkan Pelindo III mencapai Rp 66 miliar.
Ia menjelaskan , revitalisasi Pelabuhan Tenau tidak lepas dari kondisi dermaga yang mulai rusak. Sementara lalu lintas kapal di pelabuhan ini diestimasikan mencapai 2.099 call, dengan tingkat Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat penggunaan dermaga mencapai 65 persen.
Menurut Edi, Pelabuhan Tenau merupakan bekas Pelabuhan Rakyat (Pelra) yang kini kondisinya mulai rusak parah. Karena itu, revitalisasi dilakukan secara menyeluruh. Di antaranya melakukan penguatan dermaga hingga pengerukan kedalaman kolam.
“Dermaga Pelabuhan Tenau dirancang untuk menampung kapal dengan ukuran maksimum 30.000 DWT untuk sisi depan dermaga, sedangkan sisi belakang dermaga untuk kapal ukuran 20.000 DWT. Selain itu kapal Bunkering Barge ukuran maksimum 5.000 DWT.
Edi menambahkan, revitalisasi dermaga Pelabuhan Tenau ini bentuknya menyerupai Jeti. “Revitalisasi ini untuk melayani PT Saipem yang setiap tahunnya mengoperasikan sebanyak 683 call per tahun dengan bongkar muat pipa offshore 1.228.800 ton per tahun.”
Edi menambahkan, revitalisasi dermaga bukan berarti hanya untuk melayani asing saja. Tetapi sejumlah perusahaan lokal seperti Kupang Resource dan perusahaan nasional lainnya juga akan dilayani di Dermaga Tenau.Seperti Kupang Resource saja setiap tahunnya 12 call dengan bongkar muat batu mangaan sebesar 120.000 ton per tahun. “Revitalisasi ini tida termasuk pembelian crane.” ujarnya.
Sumber : Radar Surabaya