PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Emas berupaya meningkatkan produktivitas bongkar muat peti kemas internasional dan domestik.
Hal itu dilakukan dengan rencana mendatangkan 11 rubber tired gantry (RTG) listrik pada 2015.
‘’RTG itu tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), tetapi listrik. Menggunakan tenaga listrik jauh lebih hemat daripada BBM. Selama ini pakai solar,’’ kata GM Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini, di depan puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pelabuhan (Forwarpel) di Yogyakarta
Dijelaskan, lima RTG yang sebelumnya dimiliki TPKS akan dikirim ke Banjarmasin. Dengan begitu, kinerja Pelindo Banjarmasih juga diharapkan meningkat.
Kini, Tanjung Emas ditunjang lima buah container crane (CC) untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.Seiring penambahan fasilitas bongkar muat, pihaknya juga akan menggenjot produktivitas pengiriman peti kemas domestik dari Jateng ke kota-kota lain.
Caranya, bersama Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng dan Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) akan menggelar road show ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.
‘’Dengan begitu, para pengusaha di daerah mengetahui kalau di Pelabuhan Tanjung Emas melayani pengiriman peti kemas domestik. Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta, karena kami pun bisa melayani pengiriman antarpulau,’’ tandas Sabatini.
Jalur Baru
Peningkatan pelayanan peti kemas domestik itu tidak lepas dari dibukannya jalur baru, yakni Kumai (Kalteng)-Semarang-Surabaya sejak 1 Juni lalu. Adapun jalur lama, Semarang-Banjarmasin (Kalsel) dibuka akhir 2012 lalu.
Berdasarkan data Pelindo, pada Januari 2013 petikemas domestik baru terealisasi 259 Teus (221 box). Pada Mei 2013, terjadi peningkatan 418 Teus (368 box).
Jalur pelayaran baru itu, ungkap dia, prospeksnya bagus karena membawa komoditas perdagangan, seperti bungkil kelapa dari Pelabuhan Kumai dikirim ke TPKS. Sebaliknya, dari Semarang membawa pupuk organik ke Kumai.
Adapun jalur dari Semarang ke Surabaya, lebih banyak membawa aneka makanan, seperti kacang, dan makanan kecil. Selanjutnya, produk itu dibawa ke kawasan Timur Indonesia via Surabaya.
Terpisah, Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengemukakan, berdasarkan data internal TPK Semarang, sampai 25 Juni 2013, total realisasi arus peti kemas 125.366 box (201.058 Teus).
Capaian itu menunjukkan peningkatan sebesar 6,85% box dan 5,99 % Teus, bila dibandingkan periode yang sama pada 2012. Saat itu, tercapai 117.328 box (189.688 Teus).
Adapun jumlah kunjungan kapal peti kemas sampai 25 Juni 2013, tercatat 251 unit dengan berat 3.908.471 gross ton. (G5-79).