Home / Company / News

PELINDO DATANGKAN 11 RTG LISTRIK

Monday, 15 Jul 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

PT Pela­buhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Emas berupaya me­ningkatkan produktivitas bong­kar muat peti kemas internasional dan domestik.

Hal itu dilakukan dengan rencana mendatangkan 11 rubber tired gantry (RTG) listrik pada 2015.

‘’RTG itu tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), tetapi listrik. Meng­gu­na­kan tenaga listrik jauh lebih hemat daripada BBM. Selama ini pakai solar,’’ kata GM Terminal Pe­­ti Ke­mas Semarang (TPKS), Iwan Sa­ba­tini, di depan puluhan war­tawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pelabuhan (For­warpel) di Yogyakarta

Dijelaskan, lima RTG yang sebelumnya dimiliki TPKS akan dikirim ke Banjarmasin. Dengan begitu, kinerja Pelindo Banjar­masih juga diharapkan meningkat.

Kini, Tanjung Emas ditunjang lima buah container crane (CC) untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.Seiring penambahan fasilitas bong­kar muat, pihaknya juga akan menggenjot produktivitas pengiriman peti kemas domestik dari Jateng ke kota-kota lain.

Caranya, bersama Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Ja­teng dan Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) akan meng­gelar road show ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

‘’Dengan begitu, para pengusaha di daerah mengetahui kalau di Pelabuhan Tanjung Emas me­layani pengiriman peti kemas domestik. Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta, karena kami pun bisa melayani pengiriman antarpulau,’’ tandas Sabatini.

Jalur Baru

Peningkatan pelayanan peti kemas domestik itu tidak lepas dari dibukannya jalur baru, yakni Kumai (Kalteng)-Semarang-Sura­baya sejak 1 Juni lalu. Adapun jalur lama, Semarang-Banjar­masin (Kalsel) dibuka akhir 2012 lalu.

Berdasarkan data Pelindo, pa­da Januari 2013 petikemas domes­tik baru terealisasi 259 Teus (221 box). Pada Mei 2013, terjadi pe­ningkatan 418 Teus (368 box).

Jalur pelayaran baru itu, ung­kap dia, prospeksnya bagus karena membawa komoditas perdagangan, seperti bungkil kelapa dari Pe­labuhan Kumai dikirim ke TPKS. Sebaliknya, dari Semarang membawa pupuk organik ke Kumai.

Adapun jalur dari Semarang ke Surabaya, lebih banyak membawa aneka makanan, seperti kacang, dan makanan kecil. Selanjutnya, pro­duk itu dibawa ke kawasan Timur Indonesia via Surabaya.

Terpisah, Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengemukakan, berdasarkan data internal TPK Se­marang, sampai 25 Juni 2013, total realisasi arus peti kemas 125.366 box (201.058 Teus).

Capaian itu menunjukkan peningkatan sebesar 6,85% box dan 5,99 % Teus, bila dibandingkan periode yang sama pada 2012. Saat itu, tercapai 117.328 box (189.688 Teus).

Adapun jumlah kunjungan kapal peti kemas sampai 25 Juni 2013,  tercatat 251 unit dengan berat 3.908.471 gross ton. (G5-79).