PT Pelindo III, terus berupaya melakukan optimalisasi kinerja melalui perbaikan dan penambahan infrastruktur di seluruh pelabuhan dan terminal yang ada di wilayah kerjanya, termasuk Terminal Petikemas Semarang (TPKS).
Saat ini, perusahaan plat merah tersebut telah mengalokasikan dana sebesar Rp227 miliar untuk melakukan investasi peralatan dan fasilitas di TPK Semarang guna meningkatkan kapasitas produksi dan peningkatan kinerja bongkar muat.
Investasi yang dilakukan pada tahun 2013 ini, diantaranya adalah melakukan penambahan lapangan penumpukan petikemas atau Container Yard (CY) seluas 5,3 hektare (ha).
"Tak hanya itu, dermaga yang selama ini hanya sepanjang 495 meter, saat ini sedang dikerjakan kontraktor untuk direalisasikan tambahan dermaga sepanjang 105 meter sehingga nantinya total panjang dermaga menjadi 600 meter, dengan demikian akan dapat menampung sandar 3 unit kapal peti kemas sekaligus," ujar Kepala Humas PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto.
Adapun untuk penambahan peralatan meliputi pengadaan 2 unit New Container Crane (CC) yang masih dalam proses lelang di kantor Pusat
PT Pelindo III. Dengan penambahan 2. Unit CC tersebut maka total CC yang dioperasikan di TPK Semarang menjadi 7 unit. Disamping penambahan CC direncanakan juga dilakukan pengadaan 5 unit Rubber Tyred Gantry dan 1 unit Reach Stacker serta 10 unit Combined Terminal Tractor.
"Langkah ini guna mengantisipasi lonjakan arus barang yang melalui TPKS, mengingat potensinya cukup besar, apalagi dengan banyaknya perusahaan luar negeri yang merencanakan untuk direlokasi di wilayah Jawa Tengah," ujarnya.
Selain itu, upaya tersebut juga dalam rangka menyiapkan TPKS untuk menghadapi Asean Economy Community (AEC) pada 2015 mendatang. "Seluruh pelabuhan harus kita siapkan karena pelabuhan adalah ujung dari pergerakan arus barang, baik ekspor maupun impor," tegasnya.
Terkait kinerja arus petikemas tahun 2013 di TPKS, ia mengatakan cukup memuaskan. Pelindo III mencatat, arus petikemas yang melalui TPKS selama semester I/2013 tercapai 151.974 box atau sekitar 243.751 teus. Realisasi tersebut naik sebesar 6% dibandingkan semester 1/2012 yang hanya 142.526 box atau setara dengan 229.908 teus.
"Berdasarkan data tersebut dapat dirinci bahwa arus petikemas internasional mencapai 150.032 box atau 241.683 teus dengan komposisi petikemas ekspor mencapai 54 % dan petikemas import mencapai 46 %," ujar Edi.
Untuk komoditasnya, didominasi ekspor komoditas furniture dan handicraft. Sementara arus impor didominasi oleh komoditas bahan baku industri seperti besi scarf dan kedelai (bahan baku kecap).kbc6
Sumber : kabarbisnis.com
