Home / Company / News

PELINDO SUSUN UJI KELAYAKAN

Wednesday, 25 Sep 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Rencana menata eks Pelabuhan Samarinda di Jalan Yos Sudarso sebagai kawasan perhotelan dan bisnis, terus bergulir. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) Cabang Samarinda, tengah menyusun studi kelayakan. Diperkirakan pada 2015, pembangunan fisik sudah mulai dikerjakan.

General Manager PT Pelindo IV Samarinda, Edy Djoni MN, mengatakan, saat ini tahap penyusunan studi kelayakan sedang berjalan. Sembari menunggu rampung, pihaknya juga membuka kesempatan bagi investor nasional maupun asing terlibat. “Kami sudah mengantongi beberapa investor nasional yang berminat,” sebutnya. 

Meski sudah ada, Pelindo belum bersedia membeberkan sejumlah nama pemilik modal tersebut. “Kami juga sudah mendapat dukungan dari Pemprov Kaltim, karena sejalan dengan rencana penataan Tepian Mahakam,” jelasnya.

Dikatakan, studi kelayakan yang tengah disusun ini akan memperhitungkan tingkat kemacetan di kawasan sekitar setelah pusat bisnis dan perhotelan ini dibangun. Namun ia meyakini, tak akan terjadi kemacetan. 

Menurutnya, kawasan yang diberi nama Riverside Samarinda Maritim Business Center (RSMBC) ini, akan dilengkapi perkantoran, perhotelan dan mal. Dikabarkan grup Aston bakal bergabung dengan membangun hotel bintang lima.

Ia menjelaskan, Pemprov dan Pemkot Samarinda memiliki program penataan sepanjang Tepian Mahakam. Rencana itu akan dipadukan dengan RSMBC. Selain menjadi pusat bisnis, RSMBC ini akan jadi ikon baru Kota Tepian dan penunjang pariwisata. “Ya, kami akan buat Venesia-nya Indonesia,” bebernya. 

Edi mengatakan, Venesia memiliki sungai yang mengelilingi sebagian kota itu. Sehingga wisata air cukup mudah ditemukan di salah satu kota di Italia tersebut. “Samarinda punya Sungai Mahakam yang besar. Mengapa kita tidak bisa buat wisata itu (sungai),” ujarnya.

Meski dibangun RSMBC, kata dia, Pelabuhan Samarinda tak akan dihilangkan. Kawasan itu tetap disediakan pelabuhan untuk kapal-kapal kecil. 

Ia memperkirakan, pembangunan RSMBC ini bakal memerlukan anggaran Rp 300 miliar. Pelindo mengupayakan pusat bisnis murni dibangun investor. “Bilang dimungkinkan tahun depan akan dilakukan lelang investor, kemudian 2015 bisa fisik,” tandasnya.

Diketahui, setelah aktivitas bongkar muat pelabuhan peti kemas dipindah ke Terminal Peti Kemas Palaran tahun lalu, kesibukan Pelabuhan Samarinda sedikit lenggang. Tak lagi berfungsi sebagai pelabuhan peti kemas, BUMN itu mengambil pelajaran dari Hanoi. Ibu kota Vietnam itu memiliki sungai yang mirip dengan Sungai Mahakam. Kawasan itu juga cukup dikenal sebagai tempat berwisata.

Sumber : KaltimPost.com