Home / Company / News

PELINDO III BEBASKAN ORGANDA TANJUNG PERAK CARI PINJAMAN BANK

Friday, 27 Sep 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) memberi kebebasan pada Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) Angkutan Khusus Organda Tanjung Perak mencari dana pinjaman pada bank lain untuk pembelian truk ramah lingkungan dalam pengoperasian di Teluk Lamong. 

“Kami sengaja tidak menunjuk bank yang kami rekomendasi untuk menghindari intervensi dan kebebasan memilih bank dengan bunga rendah,” terang Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto.

Menurutnya, kebebasan mencari dana pinjaman pada bank lain tersebut bertujuan untuk menambah beban pada Organda Tanjung Perak. Selain itu pula, pihaknya sudah kerjasama dengan Organda Tanjung Perak untuk menciptakan Eco Green Port (ramah lingkungan) di Teluk Lamong. 

Tetapi Pelindo III mengusulkan agar pembelian alat menggandeng bank setempat. Edi mencontohkan Pelindo III membeli alat bongkar muat modern dari Konecranes. Perusahaan asal Filandia itu juga menggandeng Finvera, bank asal Finlandia.

Finvera memberikan jaminan bunga lebih murah dibanding bank nasional. Selain itu, pembayaran hutang tidak ribet, karena pembayaran debarkation langsung ke pihak bank. “Usulan kita demikian. Misalnya, Organda membeli truk dari China, sekalian menggandeng perbankan asal negara tersebut. Itu jauh lebih praktis dan bunga bank bisa lebih murah,” ungkapnya. 

Seperti diketahui Pelabuhan Teluk Lamong yang menelan biaya Rp 2,2 triliun tersebut diharapkan bisa menciptakan Eco Green Port (pelabuhan ramah lingkungan) dalam pengoperasian truk di pelabuhan yang rencananya beroperasi 2014 itu. Disisi lain, Organda Tanjung Perak berharap dalam mengoperasikan truck berbahan gas atau solar jenis EURO 4 dan 5. Sementara truk itu harganya cukup mahal untuk tiap unitnya.

“Pelindo III akan mengoperasikan semua peralatan bongkar muat dengan ramah lingkungan di Teluk Lamong. Semua kebutuhan energi sudah menggunakan listrik dan gas untuk kepentingan operasional. Kebutuhan solar masih digunakan, tapi persentasenya kira-kira 5 persen,” terangnya. 

Sementara Ketua Umum DPC Ansus Organda, Tanjung Perak, Kody Lamahayu mengatakan, pihaknya masih ingin konsolidasi dengan anggota sekaligus berkonsultasi dengan Pelindo terkait penjamin hutang tersebut. “Kami memang belum memutuskan, apakah menggandeng bank nasional atau bank asing,” singkat Kody.

Sumber : lensaindonesia.com