Terminal Multipurpose Teluk Lamong betul-betul menjadi dermaga ramah lingkungan dengan peralatan modern. Selain menjadi dermaga ramah lingkungan dengan peralatan modern, kedepannya sistem operasionalnya juga canggih.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia III, Husein Latif mengungkapkan sistem operasi bongkar muat di Teluk Lamong akan menggunakan docking system (pemindahan kontainer dengan sistem hidraulik dari truk).
“(Docking system) ini yang pertamakali di dunia dan sudah kita kerjasamakan dengan Prancis,” kata Husein. Penerapan docking system bersamaan dengan beroperasinya terminal modern pertama di Indonesia ini.
Investasi docking system sudah dilakukan sejak PT Pelabuhan Indonesia membeli peralatan dari Gaussin (baca:gausang) Prancis pada Maret lalu. Hanya saja, Husein tidak menjelaskan investasi yang ditanamkan. Alat tersebut tengah dikawal semacam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Prancis, dan masih proses pengembangan.
Pelindo III mengklaim kecepatan bongkar muat petikemas dengan docking system ini lima kali lipat dari alat biasa. Selama ini pemindahan kontainer ke blok di lapangan penumpukan mencapai 50 boks per jam.
“Dengan menggunakan docking system ini, bisa mencapai lima kali lipatnya,”katanya. Keberadaan docking system, menurut Husein tidak menggangu keberadaan dan fungsi dari straddle carrier. Masalahnya kedua alat ini sistem operasi dan penempatannya nyaris sama. Hanya untuk docking system ini bisa ditempatkan di block marine.
Nantinya straddle carier akan digunakan untuk pemeriksaan be handle, penataan petikemas oversize, dan pemeriksaan fisik lainnya. Saat ini kita beli straddle carrier 10 unit dan baru 5 unit yang akan tiba di tahun pertama,”urainya.
Ia menambahkan, docking system diklaim bisa mendukung zero waiting time ( tidak ada wajtu tunggu). Husein menjamin operasional Teluk Lamong tidak ada lagi waiting time, ,masalahnya hampir semua peralatan yang dioperasionalkan di Teluk Lamong mendukung perepatan.
Alat ini didukung dengan sistem hidraulik untuk menurunkan kontainer dari dan menuju kontainer dari dan menuju Combined Terminal Tractor (CTT) atau truk. Saat parkir CTT bisa menurunkan bodinya hingga 0,5 meter, selanjutnya docking system ini yang akan mengambil atau menaruh peti kemas.
Sumber : radar surabaya