Home / Company / News

PELINDO III CABANG GRESIK BANGUN DERMAGA CURAH CAIR MODERN

Thursday, 10 Oct 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Pelindo III Cabang Gresik bangun dermaga curah cair modern - Bisa tampung 500 ribu ton liter - Kepala Humas    PT Pelindo III Edi Priyanto menyebut terminal curah cair ini bisa menampung 500.000 ton liter per tahunnya

Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto menyebut terminal curah cair ini bisa menampung 500.000 ton liter per tahunnya. 

PT Pelindo III Cabang Gresik saat ini berupaya membangun dermaga curah cair modern yang memungkinkan Pelabuhan Gresik menampung curah cair untuk kebutuhan industri dalam jumlah besar.

Manajemen Pelindo III Cabang Gresik belum memastikan jumlah yang bisa ditampung. Tetapi angka yang diperkirakan mendekati volume 500.000 ton liter bukanlah mimpi. Bila dibandingkan dengan kondisi eksisting yang hanya menampung 1.500 sampai 4.000 ton liter per tahunnya. 

General Manager Pelindo III Cabang Gresik-Machmud Samsudin mengungkapkan, setelah selesainya pembangunan dermaga curah cair maka akan langsung dioperasikan. “Kemungkinan akan kita operasionalkan, mengingat sudah ada agreement dengan PT Petro Oxon Nusantara (PON),” katanya.

Machmud Samsudin menerangkan dalam kerjasama dengan PT PON, pihak kedua menyalurkan gas banyak 120.000 ton liter. Jumlah itu bisa meningkat lantaran PT PON baru menyalurkan gas cair pada tahun pertama. 

Dermaga curah cair modern ini merupakan yang pertama dimiliki Pelabuhan Gresik. Sistem yang digunakan tidak lagi menggunakan tangki timbun atau rumah pompa. Melainkan menyalurkan produk curah cair dari kapal langsung menuju industri atau melalui truk.

Percepatan ini memungkinkan bagi mitra usaha untuk mempercepat proses distribusi komoditi curah cair sebelum ke industri. Kebetulan beberapa perusahaan besar membangun depo atau industri bersebelahan dengan Pelabuhan Gresik. PT PON sendiri yang menyalurkan gas cari dari kapal langsung ke depo industri melalui pipa. Sistem ini dipastikan lebih cepat dari kondisi eksisting yang menggunakan sistem rumah pompa.

Dengan sistem rumah pompa kecepatan produktivitas bongkar muat curah cair hanya 70 ton liter/ jam. Menggunakan pompa kapal melalui pipa yang tersalur, bisa diatas 100 ton liter per jam. Berarti kita bisa menurunkan komoditi curah cair lebih besar dan lebih cepat,” ungkap mantan General Manager Gresik Kota Baru itu. 

Keberadaan terminal curah cair modern ini memungkinkan bagi Pelindo Cabang Gresik menggandeng mitra usaha lainnya. Salah satunya dengan PT Karya Alam Indah Sejahtera (KIAS) yang masih dalam penjajagan.

Disebutkan PT KIAS mampu menyalurkan produk curah cair mencapai 300.000 ton liter per tahunnya. Namun Machmud menyebut kerjasama dengan PT KIAS masih dalam penjajagan dan belum final. “Bisa lebih, bisa juga kurang. Tetapi kurang lebihnya sebanyak 300.000 ton liter,” lanjutnya. 

Demikian juga dengan PT Mega Surya juga tengah membidik dermaga curah cair ini untuk menurunkan Crude Palm Oil (CPO). Tetapi PT Mega Surya menyalurkan pipa berbeda dengan PT KIAS atau PT PON. Mega Surya menyalurkan CPO langsung ke truk untuk diangkut menuju industri di Sidoarjo. Sejauh ini PT Mega Surya belum menjelaskan jumlah yang akan disalurkan melalui terminal curah cair modern ini.

Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto menyebut terminal curah cair ini belum dihitung daya tampungnya. Tetapi bila melihat banyaknya kerjasama dengan perusahaan, memungkinkan daya salur bisa mencapai 500.000 ton liter per tahunnya. 

Dia menyebut dermaga curah cair modern ini lebih cepat dalam mendukung produktivitas bongkar muat. Dengan kedalaman -12 meter low water spring (LWS) untuk sisi luar, dan -9 meter LWS untuk sisi dalam, bisa menampung kapal dengan daya angkut lebih besar. “Memang belum kita hitung, berapa kemampuan volume yang bisa kita transfer. Tetapi bila melihat minat dari beberapa mitra usaha, kemungkinan bisa mencapai 500.000 ton liter per tahunnya,” urai Edi.

Terminal curah cair modern ini dibangun pada Februari 2013 dan diprediksi selesai pada bulan Oktober ini. Ukuran panjang jetty terminal curah cair ini 210 meter kali 50 meter, dengan dua dermaga sisi luar dan dalam. ”Jumlah kapal yang bisa kita tampung, belum kita hitung. Tetapi dengan dua dermaga sisi dalam dan luar, bisa dua kapal ukuran besar yang bisa sandar di dermaga,” jelas Edi. 

Sekedar diketaui, investasi yang dikeluarkan untuk terminal curah cair modern ini kurang lebih Rp 50 miliar. Beroperasinya terminal curah cair modern ini difokuskan untuk bongkar muat CPO, BBM, minyak goreng, maupun chemical product. Pipa yang terhubung dari dermaga terdapat tiga saluran untuk memindahkan masing-masing komoditi.

Sumber : lensaindonesia.com