Pelabuhan Indonesia II mulai mempersiunkan sebanyak 300 orang tenaga kerja bongkar maut di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bagian rasionalisasi 1.000 tenaga kerja pelabuhan.
General manajer PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Tanjung Priok Ari Hebryanto mengatakan target rasionalisasi 1.000 tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di tetapkan hingga akhir tahun ini. Langkah itu bertujuan meneyeimbangkan jumlah permintaan bruruh bongkar muat dengan kebutuhan di Tanjung Priok.
Dia menjelaskan program rasionalisasi itu di lakukan terhadap TKBM yang sudah tidak produktif atau berusia lebih dari 56 tahun.
Sampai saat ini,Ari memaparkan jumlah TKBM di Pelabuhan Tanjung Priok sudah mencapai 3.000 orang.
“Jumlah TKBM saat ini masih terlalu banyak sehingga mereka tidak bisa bekerja setiap hari dan tentunya ini memperngaruhi penghasilan buruh pelabuhan tersebut,” ujarnya kepada bisnis di sela selaopemberian bantuan pension TKBM.
Menurutnya, bantuan pensiun TKBM tersebut bisa di manfaatkan untuk kelangsungan hidup para TKBM dan keluarganya pada masa mendatang.
Selama ini, Ari mengaskan buruh Pelabuhan Tanjung Priok bernaung di bawah koperasi TKBM. Koperasi itu di binaKantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan pemberdayaannya di lakukan PT Pelindo Cabang Tanjung Priok.
“Sejalan dengan program modernisasi Pelabuhan Priok, kami juga memprogramkan pelatihan khusus bagi buruh pelabuhan untuk menjadi operator meknik di dermaga,” tuturnya.
Selain itu, dia melanjutkan pihaknya segera meregistrasi ulang seluruh TKBM di Tanjung Priok termasuk memberikan seragam khusus TKBM.
Sumber : Radar Surabaya