Home / Company / News

PELINDO II DI MINTA TAHAN TARIF

Tuesday, 22 Oct 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

         Kadin DKI Jakarta meminta PT Pelabuhan Indonesia II tidak menaikkan tarif jasa kepelabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok karena iklim perdagangan Ekspor import dan antar pulau masih lesu.

            Wakil ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Perdagangan Eksport Import dan kepabeanan Widijanto mengatakan operator Pelabuhan hendaknya mendukung pertumbuhan perdagangan dengan menggenjot kegiatan ekspor.

            “Jangan terus menerus merencanakan tarif jasa kepelabuhan naik. Hal ini sangat mengganggu kegiatan usaha,” ujarnya.

            Widijanto mengatakan Kadin menerima informasi sejumlah asosiasi dan pengelola terminal peti kemas di Tanjung Priok membahas penyesuaian tarif penumpukan atau storage peti kemas di Pelabuhan.

            Saat ini, dia menilai pelabuhan usaha fokus meningkatkan kinerja di semua lini dan instansi terkait di pelabuhan agar lalu lintas barang lancar dan tepat waktu.

            Kadin DKI mencatat pergerakan perdagangan melalu angkutan laut melalui Tanjung Priok sepanjang tahun ini mengalami penurunan ketimbang tahun lalu. Penurunan itu dipicu anjloknya kegiatan industri di dalam negeri, dan pengaruh menengahnya nilai tukar uang rupiah.

            “Sudahlah jangan membahas penyesuaian tarif melulu, sebaiknya fokus pada percepatan pelayanan di pelabuhan di Pelabuhan yang lebih efisien agar biaya logistik dapat di tekan,” tuturnya.

CUTI BERSAMA

            Untuk memacu produktivitas jasa kepelabuhan, Widijanto mengusulkan pemerintah meniadakan kebijakan bersama guna memberikan kepastian kegiatan logistik.

            “Kebijakan cuti bersama sebaiknya di hapuskan saja sebab sangat mengganggu kelancaran aktivitas logistik,” paparnya.

            Dia juga mendorong kepenahanan dan peningkataan infrastuktur mau pun fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok untuk menignkatkan daya tampung pelabuhan pada masa mendatang.

            “Mumpung arus peti kemas edang turun saat ini sebaiknya dapat di lakukan kegiatan peningktaan infrastuktur pelabuhan,” tegasnya.

            Sekretaris Organda Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok Maradang Rasjid menyatakan arus peti kemas ekspor impor dan antar pulau memallui Pelabuhan Tanjung Priok terus menurun.

            “Order pengangkutan trucking juga turun rata-rata 6% - 10% sepanjang tahun ini. Hal ini karena volume barangnya juga sedang turun,” ujarnya.

            Rasyid optimistis kegiatan pengangkutan peti kemas akan mulai tumbuh pada akhir tahun ini menghadapi kebutuhan Natal dan Tahun Baru.

            “Biasanya menjelang kebutuhan Natal dan Tahun Baru ada kenaikan order angkutan,” paparnya.

Sumber : Bisnis Indonesia