Home / Company / News

PELINDO III SIAPKAN PENATAAN BERKELANJUTAN

Monday, 11 Nov 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Sebanyak 6 dari 7 cabang pelabuhan yang semula merugi kini untung. Juga dengan adanya anak perusahaan Pelindo III, Pelindo Marine Service, sudah sehat dan telah siap menunjang operasional pelabuhan, yang bergerak dalam pengusahaan peralatan apung seperti kapal tunda, kapal pandu serta pengerukan.

Adapun di sisi pengembangan infrastruktur, 2 pelabuhan baru (Teluk Lamong dan Manyar Gresik) dibangun. Sedangkan 17 pelabuhan di bawah pengelolaan Pelindo III dalam penataan berkelanjutan.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latif menguraikan penataan sejak 2009 itu untuk membangun fondasi pengembangan hingga 20-30 tahun mendatang.

“Penataan itu milestone untuk pengembangan selanjutnya, perencanaannya ada yang sampai 2025,” jelasnya di ruang kerjanya di Surabaya, baru-baru ini.

Husein menguraikan ada dua strategi utama penataan, yakni berdasar skala prioritas dan signifikasi. Nah, tujuh pelabuhan yang semula merugi itu diprioritaskan ditata. Caranya dengan memenuhi standar minimum, dermaga, gudang dan lapangan.

Alat pelabuhan, sambungnya, juga dimodernisasi sehingga kinerjanya membaik. Alhasil, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Lembar Lombok, Kotabaru sudah untung. “Tinggal Maumere yang belum, tapi secara umum sudah ada peningkatan,”urainya.

Direktur yang gemar bersepeda itu menambahkan pelabuhan kecil yang tidak prioritas juga ditata. Seperti pelabuhan Pulang Pisau yang berada di Kalimantan Tengah.

Pemerintah daerah, lanjut dia, juga sedang mengembangkan infrastruktur jalan di daerah Pulang Pisau. Sehingga perseroan menilai pelabuhan kecil harus memiliki standar minimum, ada dermaga, gudang dan lapangan penumpukan.

Pelindo III memprediksi pemenuhan standar minimum bisa mendukung operasional industri sawit. Bila pelabuhan produksi industri pengolahan minyak sawit itu membesar maka Pulang Pisau yang didukung infrastruktur jalan itu diprediksi bisa memberi dukungan.

 

Inovasi Sistem

Pembangunan fondasi pengembangan usaha juga dilakukan dengan inovasi sistem. Husein menggambarkan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sistem layanan terhadap kapal diubah.

“Semula kapal yang datang pertama dilayani terlebih dahulu. Kami lantas terapkan sistem window system, ada jaminan saat kapal sandar ada satu crane siap asalkan itu dilakukan sesuai jadwal,”tambahnya.

Menurutnya, pola baru itu diawali dengan investasi crane dan negoisasi terhadap pengguna jasa. Inti perjanjian dengan pengusaha yaitu Pelindo III menyediakan saat kapal bersedia sandar sesuai jadwal yang disepakati bersama.

Pengguna sistem baru kini telah merasakan manfaatnya. Kapal yang semula memerlukan waktu 18 hari untuk rute Banjarmasin-Surabaya kini hanya perlu 8-7 hari.

Sistem kapal sandar berdasar jadwal juga berdampak terhadap pelabuhan lain. Kapal yang menuju Banjarmasin dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang mengikuti jadwal itu.

“Penataan Banjarmasin menjadi model yang akan ditularkan ke pelabuhan lainnya,”tambahnya.\

Keberhasilan penataan Banjarmasin menuntut Tanjung Perak yang notabene penghubung Indonesia wilayah timur berbenah. Kawasan dermaga ditata sesuai dengan komoditas yang dibongkar dan diangkut.

Husein menuturkan penataan itu bukan jalan mudah sebab aktivitas bisnis telah berjalan. Oleh karena itu penataan dilakukan bertahap seiring pengembangan Teluk Lamong.

 

Pelabuhan Modern

Pelindo III juga mempersiapkan Pelabuhan Teluk Lamong dengan sistem modern dan didukung teknologi tinggi sehingga ama. Sedangkan layanan yang disediakan meliputi bongkar muat petikemas dan curah.

Proyek yang ditargetkan beroperasi 1 Mei 2014 mendatang itu memiliki lapangan petikemas 15 hektare dan lapangan curah cair 6 hektare. “Saat Teluk Lamong selesai maka keruwetan penataan di Tanjung Perak menemukan solusi.

Husein menguraikan secara umum Tanjung Perak dan Teluk Lamong ke depan dikembangkan untuk layanan kontainer dan curah. Khusus komoditas log dan bahan mineral (batu bara) serta petrokimia pelayanannya dilakukan di Gresik.

 

Sumber : Bisnis Indonesia