Perusahaan operator pelabuhan Pelindo III berencana mengeluarkan capital expenditure sebesar Rp 6,1 triliun tahun ini. Jumlah itu empat kali lebih besar dibandingkan investasi pada 2012 yang belum teraudit, yakni Rp 1,5 triliun.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, investasi tersebut dibenamkan pada tiga aspek. Yakni, proyek pembangunan, peralatan, dan infrastuktur lainnya. Sebanyak Rp 2,5 triliun akan digunakan untuk proyek pembangunan. Misalnya, proyek terminal multipurpose Teluk Lamong yang masih butuh duit sekitar Rp 2,1 triliun.
Selain itu, ada Rp 1,8 triliun untuk membeli fasilitas dan perlengkapan. Misalnya pengadaan satu unit container crane di dermaga Nilam Timur dan lima unit rubber tyred gantry (RTG) diterminal petikemas Semarang.”Pengadaan peralatan baru tersebut dilakukan untuk mendukung perubahan konsep kami dibeberapa Pelabuhan. Terutama, Tanjung Perak yang akan dijadikan dedicated port,” terangnya.
Dengan investasi itu, Pelindo III menargetkan peningkatan arus kapal menjadi 76 ribu unit dengan total berat 272 juta gross tonnage. Target tidak berbeda jauh dari realisasi 2012, yakni 74 ribu kunjungan kapal dengan total berat 262 juta. “Memang tak banyak karena proyek yang sedang kami kerjakan belum biasa terealisasi tahun ini. Kami berharap, arus barang bisa mencapai 91 juta ton dan petikemas bisa mencapai 3,3 juta box,” ucapnya.
Pelindo sedang berpikir untuk memperoleh pinjaman dari bank. Sebab, dana internal mereka dikhawatirkan belum cukup. “sebenarnya, kami punya wacana untuk menurunkan dividen agar dana investasi bisa murni dari internal. Hanya, pemegang saham tidak setuju. Jadi, pilihan alternative adalah meminjam dari bank,”tuturnya.
Kini Pelindo berusaha mendapatkan pemberi pinjaman dengan tawaran paling baik. “Ya, kami sudah berpengalaman untuk mendapatkan pinjaman bank. Tahun lalu, misalnya, kami sudah mendapatkan pinjaman dari ANZ untuk proyek terminal Teluk Lamong,” ujarnya.
SUMBER : JAWA POS
TANGGAL : SELASA, 5 FEBRUARI 2013