Home / Company / News

TANJUNG PERAK BUTUH AREA LEGO JANGKAR

Thursday, 03 Apr 2014
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Tenggelamnya KM. Journey menjadi catatan buruk bagi Pelabuhan Tanjung Perak. Sebab, sebulan silam, KM Tanto Hari juga tenggelam dikoordinat yang sama, yakni, di Buoy 10. Hal ini yang membuat pemangku kepentingan mengambil kebijakan untuk menentukan area labuh jangkar.

Kepala Bidang Tata Usaha Kantor Kesyahbandaran Utama (KKU) Tanjung Perak Marzuki, kepadatan itu tidak hanya tampak pada arus kunjungan kapal dan barang, tetapi juga tampak dari kapal-kapal yang tidak melakukan aktivitas di sekitar pelabuhan.

Pria kelahiran Sumenep itu mengakui bahwa banyak kapal yang tidak memiliki aktivitas malah lego jangkar di sekitar pelabuhan. Padahal, umumnya lego jangkar adalah untuk menunggu jadwal bongkar muat atau masuk dok.

“Adapula kapal yang tidak aktif sama sekali malah lego jangkar”, ungkapnya. Kapal yang lego jangkar itu diantaranya berada di sekitar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Sementara, APBS itu tidak hanya askes masuk ke pelabuhan Surabaya, tetapi juga ke pelabuhan Gresik. Hal ini yang membuat konsep penataan area lego jangkar kemarin dihadiri semua pemangku kepentingan pelabuhan. Baik Surabaya maupun Gresik.

“Kami perlu sounding dahulu. Setelah clear, kami sampaikan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sebelum ditetapkan dalam notice of marine (berita pelaut Indonesia)”, urainya.

Notice of marine ini untuk memudahkan kapal Internasional mengetahui apa saja yang harus dan tidak dilakukan di pelabuhan. Sebab, dalam notice of marine dijelaskan pemetaan lokasi alur dan area logo jangkar. Pembuatan notice of marine ini juga untuk menghindari kejadian tabrakan kapal. Seperti tenggelamnya kapal KM Journey akibat bertabrakan deangan KMP Lambelu 1 April lalu. Kecelakaan ini bermula saat dua kapal ini sama-sama lego jangkar. Karena lamanya koordinasi, KM Journey menyeruduk KMP Lambelu.

Secara terpisah, Direktur Operasi  PT Terminal Teluk Lamong Agung Kresno mengusulkan adanya pembuatan peta baru. Ini bertujuan untuk menciptakan pelabuhan Tanjung Perak yang aman dan tertib. Peta baru itu meliputi lokasi untuk lego jangkar. “Terus terang, posisi Teluk Lamong taerlalu dekat dengan APBS”, katanya.

Pembuatan peta baru ini juga baertujuan untuk membersihkan ranjau laut bekas perang dunia kedua. Dia mencotohkan ditemukannya tiga ranjau laut pada dua pekan silam saat pengerukan turning basin di dermaga domestik Teluk Lamong. (03/04/2014)

SUMBER : RADAR SURABAYA