PT Pelabuhan INdonesia (Pelindo) III mengincar dana eksternal untuk pengembangan perusahaan melalui penerbitanglobal bond sebesar USD 290 juta dan commercial loan (pinjaman komersial) USD 130 juta pada tahun ini.
Untuk global bond, Pelindo III masih menunggu hasil dari perusahaan pemeringkat asing. Sejauh ini, Pelindo III mendapat rating AA+ dari perusahaan pemeringkat dalam negeri Pefindo.
Untuk mendapat dana melalui commercial loan, sudah ada 17 lembaga keuangan dan bank lokal yang berminat. Itu terdiri atas enam bank lokal dan sisanya bank luar negeri.
"Jadi, kami ini ibarat perempuan cantik yang terus mendapat rayuan dari pihak ketiga untuk memberi pinjaman utang, selain juga berencana untuk menarik dana dari publik melalui global bond", kata Direktur Keuangan PT Pelindo III Wahyu Suparyono diruang kerjanya.
Menurut beliau, ciri perusahaan yang sehat adalah merespons keinginan pelanggan. Bentuk respons terhadap keinginan pelanggan itu adalah agresif dalam berinvestasi untuk meningkatkan pelayanan. Diantaranya, menerbitkan surat utang melalui global bond dan commercial loan.
Dengan latar belakang keuntungan perusahaan pada 2009 hingga 2013 yang mengalami peningkatan, Wahyu yakin bahwa surat utang itu akan diminati. Keuntungan Pelindo III pada 2009 mencapai Rp 500 miliar dan pada 2013 menembus Rp 1,3 triliun dengan aset sebesar Rp 10 triliun.
"Artinya, kami harus menarik dana yang bisa berbentuk global bond maupun commercial loan. Sementara itu, anggaran internal tidak memungkinkan untuk diinvestasikan dan itu juga salah satu upaya kami untuk memberikan pelayanan kepada kastemer", urainya.
Pelindo III memiliki rasio keuangan yang cukup sehat untuk mendapatkan utang. Komposisi antara utang dan dana internal sekitar 1 berbanding 5. Batas maksimal antara keuangan internal dengan eksternal adalah 1 berbanding 3,3.
"Kami masih memiliki rasio 30 persen dana internal berbanding 70 persen. Itu masih sehat", timpal Yon Irawan, senior manager treasury Pelindo III , yang turut mendampingi wahyu. Pelindo III sudah membentuk tim untuk menarik dana melalui global bond.
Melalui rencana, dana tersebut diinvestasikan disejumlah daerah dan penyertaan modal ke anak perusahaan. Salah satunya ditujukan kepada PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) yang berinvestasi di Manyar (Gresik) untukl mendirikan Java Integrated Industrial Port (JIIPE) bersama PT Aneka Kimia Raya. (05/05/2014)
SUMBER : RADAR SURABAYA