Home / Company / News

OVERKAPASITAS, RAWAN KECELAKAAN LAUT

Wednesday, 21 May 2014
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn
Pelabuhan Tanjung Perak semakin padat. Jumlah kapal yang keluar masuk telah melampaui kapasitas yang ditetapkan. Kondisi itu meningkatkan kerawanan terjadinya kecelakaan di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Kapasitas pergerakan kapal ditetapkan sebanyak 27 ribu setiap tahun atau 13.500 kapal yang keluar masuk setiap tahun. Sementara itu, jumlah kapal yang masuk dan keluar melebihi kapasitas tersebut.

Berdasar data PT Pelindo III, terdapat 20.500 kapal yang keluar dan masuk pelabuhan pada tahun 2012. Setahun berikutnya, jumlahnya terus bertambah. Yakni 21.500 kapal yang bersandar dan meninggalkan pelabuhan. Menurut Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto, banyaknya kapal yang masuk kepelabuhan menandakan perkembangan ekonomi di wilayah Jatim dan sekitarnya. Namun, dari sisi keselamatan pelayaran, kondisi seperti itu tidak aman. "Ini sangat membahayakan alur pelayaran", terangnya.

Dampak overkapasitas tersebut adalah rawannya terjadinya kecelakaan di laut. Edi lantas mencontohkan kecelakaan laut di Gresik pada 13 Mei lalu. Saat itu kapal MV Elegency menyenggol bangkai KM Journey. Akibatnya MV Elegency kandas. "KM Journey juga korban kecelakaan laut. Sekarang bangkainya mengakibatkan kecelakaan yang serupa", paparnya.

Meski begitu, Edi mengatakan, baik pemerintah maupun PT Pelindo III tidak bisa melarang kapal yang keluar masuk pelabuhan. Jika sudah memenuhi syarat, tidak ada alasan untuk melarang kapal masuk pelabuhan. Yang bisa dilakukan hanya mengatur keluar masuk kapal. Misalnya, saat harus bersandar. JIka belum memungkinkan untuk bersandar karena masih penuh, kapal yang baru datang harus menunggu. "Kapasitas pergerakan hanya sebagai patokan", kata dia. Solusi untuk mengatasi persoalan tersebut adalah melakukan pendalaman dan pelebaran alur pelayaran. (21/05/2014)

SUMBER : JAWA POS