Home / Company / News

KADIN MINTA PENURUNAN TARIF PELABUHAN

Friday, 30 May 2014
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn
Pelaku usaha transportasi meminta pemerintahan hasil 2014 bisa menurunkan biaya logistik melalui pemangkasan tarif pelabuhan serta percepatan revitalisasi alat angkut penunjang logistik.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik Carmelita Hartoto mengatakan penurunan tarif pelabuhan sangat penting guna mempersiapkan sektor logistik nasional memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015.

"Dengan tarif kepelabuhanan yang murah, harga barang produk dalam negeri lebih kompetitif", katanya.

Selama 9 tahun terakhir, tegasnya, biaya pengiriman barang melalui moda transportasi laut di dalam negeri terus menurun seiring dengan evolusi penggunaan kapal berskala besar menyusul meningkatnya permintaan pengiriman barang domestik.

Namun, dia menegaskan penurunan tarif pada angkutan laut tersebut, tidak dibarengi dengan penurunan tarif pada sisi daratnya, baik di sisi tarif-tarif kepelabuhanan maupun dari sisi biaya akibat pungutan liar dan akibat buruknya akses jalan.

Data Indonesian National Shipowners' Association (INSA) menyebutkan pada 2007 tarif pengiriman kontainer pada rute Jakarta-Belawan masih Rp 7 juta-Rp 8 juta per TEUs, sedangkan kini anjlok 50% menjadi Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta per TEUs.

Kondisi yang sama juga terjadi pada rute lainnya seperti pengiriman peti kemas Jakarta ke Jayapura , maupun Jakarta ke Sulawesi. "Dulu Jakarta-Sorong mencapai Rp 20 juta, sekarang sudah turun menjadi Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per TEUs".

Carmelita yang juga Ketua Umum DPP INSA menegaskan penurunan ongkos angkutan Laut Domestik bukan didorong penurunan tarif kepelabuhanan dan peningkatan produktivitas pelabuhan. Penurunan ongkos angkut lebih didorong peningkatan volume perdagangan serta ovolusi penggunaan kapal kepada yang lebih besar.

Selain itu, pelaku usaha pelayaran juga melakukan berbagai langkah menekan tarif seperti melakukan subsidi silang dari kegiatan lainnya yakni usaha ship management, usaha keagenan, trucking dan forwarding hingga crew mining.

Oleh karena itu, dia menilai harga barang didaerah tersebut tidak mengalami penurunan karena biaya lainnya tetap tinggi terutama tarif kepelabuhanan yang menyumbang lebih dari separuh tarif angkutran laut.

Dia berharap kepada pemerintahan ke depan bisa menurunkan tarif pengiriman barang disis daratnya, baik tarif kepelabuhanan maupun biaya lain agar masyarakat dapat menikmati harga barang yang setara di seluruh Indonesia.(30/05/2014)

SUMBER : BISNIS INDONESIA