Home / Company / News

Adhi Karya Garap Teluk Lamong & Halmahera

Wednesday, 06 Feb 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

PT Adhi Karya Tbk berhasil meraih kontrak untuk membangun dua pelabuhan laut di Teluk Lamong dan Halmahera dengan total Rp757 miliar.

Untuk proyek Pelabuhan Teluk Lamong perseroan menggarap dua paket, dimana satu paket sudah selesai. Paket yang baru didapat pada akhir tahun lalu ialah sambungan dari paket A senilai Rp237 miliar. Sementara paket yang sudah selesai dikerjakan ialah Paket A dengan nilai kontrak sebesar Rp401 miliar.

Corporate Secretary Adhi Karya Amrozi Hamidi mengungkap perseroan yakin dapat menyelesaikan seksi yang baru didapat pada akhir tahun itu selesai lebih cepat.

“Untuk Teluk Lamong perseroan dapat satu seksi lagi pada bulan Desember 2012. Progres pengerjaan sendiri sudah 36%,”ujarnya kepada bisnis selasa (5/2).

PROYEK Pelabuhan Teluk Lamong merupakan proyek milik BUMN PT Pelindo III. Selain Adhi Karya beberapa BUMN Karya yang juga ikut menggarap proyek itu seperti PT Nindya Karya, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT PP.

Adapun progress secara keseluruhan untuk Teluk Lamong sudah mencapai 54%. Proyek itu diharapkan akan rampung pada 2014. Nilai investasi Pelindo III untuk pembangunan Pelabuhan itu mencapai Rp3,4 triliun.

Sementara pengerjaan Pelabuhan Halmahera, Maluku merupakan proyek milik PT Aneka Tambang Tbk dengan nilai proyek mencapai Rp129 miliar. Hingga sejauh ini pengerjaan pelabuhan diwilayah Kepulauan Tidore itu memasuki tahap pemancangan tiang ditengah laut.

Selain menggarap pelabuhan, perseroan juga tengah menggarap proyek migas milik PT Pertamina di daerah cilacap. Proyek residual fluid catalytic cracking (RFCC) itu digarap bersama perusahaan Korea Selatan, Goldstar Engineering Construction Corp dengan nilai kontrak sebesar U$$846 juta dolar.

Sementara itu, PT Hutama Karya berhasil mendapatkan kontrak proyek senilai Rp 1,5 triliun per Januari atau pencapaiannya sudah mencapai 15% terhadap target sepanjang tahun ini.

BUMN tersebut menargetkan dapat meraup kontrak senilai Rp9,6 triliun atau naik 13% dibandingkan dengan target tahun lalu Rp8,5 triliun. Dengan realisasi pada Januari, sisa nilai proyek yang harus dicapai perusahaan senilai Rp8,1 triliun.

Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ari Widiantoro mengatakan nilai proyek konstruksi yang harus diperoleh pada tahun ini adalah senilai Rp40 triliun untuk mengejar target yang ditetapkan perusahaan.

“Kami mendapatkan proyek pembangunan terminal, pabrik semen, transportasi, dan juga infrastruktur dengan nilai total Rp1,5 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/2).

 

SUMBER   : BISNIS INDONESIA

TANGGAL : RABU, 6 JANUARI 2013