Tujuh perusahaan pelayaran global membentuk konsorsium untuk menambah layanan rute Pelabuhan Tanjung Priok menuju Australia atau New Austrakian Service.
Layanan baru itu akan menggunakan satu kapal yang di operasikan masing-masing anggota konsorsium mulai pertengahan Mei 2013 melalui terminal Peti Kemas (TPK) Koja di pelabuhan Tanjung Priok.
General Manager TPK Koja Indra Hidayat Sani mengatakan tujuh perusahaan pelayaran yang bergabung dalam proses konsorsium yakni Regional Container Lines (RCL), Hapag Llyod, United Arab Shipping Company (UASC), China Shipping Containner Lines (CSCL), Hyunday Mercant Marine (HMM), Hanjin Shipping dan Orient Overseas Container Lines (OOCL).
Menurutnya, tambahan layanan itu akan dilaksanakan satu minggu sekali dengan komitmen baik kapal maupun muatannya telah disiapkan masing-masing anggota konsorsium.
“Servis dengan satu kapal peti kemas yang di siapkan oleh konsorsium ini tidak akan menggangu servis reguler yang selama ini telah berjalan. Slotnya akan diisi konsorsium ini, bisa saja kargonya milik mereka semua”katanya di sela-sela rapat kordinasi penyiapan layanana baru itu Kamis(11/4).
Indra menjelaskan pihaknya akan menyiapkan kontrak atau window demi kepastian kapal milik masing-masing anggota konsorsium memperoleh waktu standar.
Dia menambahkan kehadiran konsorsium di TPK koja itu tidak akan mempengaruhi jadwal pelayanan kapal lainya, termasuk yang sudah dilaksanakan masing-masing anggota konsorsium sebelumnya.
”Justru kehadiran servis baru yang dimotori konsorsium ini di harapkan bisa mendongkrak throughtput peti kemas di TPK Koja Tahun ini, “ tuturnya.
Dia mengungkapkan pemegang saham TPK Koja yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan Hutchison Port Indonesia (HPI) telah menginstruksikan optimalisasi kapasitas TPK Koja agar bisa menangani 1 juta twenty foot equivalent units (TEUs). “Kita akan mengarak ke sana dengan 1 juta TEUs dengan arus kunjungan kapal mencapai 412 unit.
Sepanjang tahun lalu tercatat sembilan perusahaan pelayaran global yang berkontribusi terhadap volume arus peti kemas ekspor impor yang dibongkar-muat melalui TPK Koja.
Sembilan perusahaan pelayaran (Ship-ping line) tersebut yakni Orient Overseas Container Lines (OOCL) dengan produksi peti kemas sebanyak 205.141 TEUs atau setara 24,9% , NYK line mencapai 166.526 TEUs setara 20,2%,Korean Marine Transport CO (KMTC) Line sebanyak 140.558 TEUs setara 17%.
Kemudian, Hanjin Shipping sebanyak 109.086 TEUs (13,2%), Mediterranean Shipping Company (MSC) sebanyak 99,572 TEUs (12,13%), Heung-A sebesar 36,472 TEUs (4,4%), Sinokor sebesar 22,204 TEUs (2,79%), Gold Star Line sebanayk 21.204 (2,58%) dan Mitsui OSK Line (MOL) sebanyak 14.231 TEUs atau setara 2,32%.
SUMBER : Bisnis Indonesia