Surabaya (30/9) – Seiring dengan merger satu Pelindo dengan wilayah kerja seluruh Indonesia. Maka keahlian PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dalam pengelolaan alur dan pengerjaan proyek pengerukan alur dan kolam pelabuhan dapat diterapkan di seluruh negeri. Sejak awal tahun 2022, APBS telah menyelesaikan dua proyek pengerukan. Satu di antaranya merupakan proyek di pelabuhan dalam wilayah kerja Pelindo, yakni di Pelabuhan Bagendang, Kalimantan Selatan. Satu lainnya ialah proyek di luar area Pelindo atau non-captive market, yaitu proyek pengerukan kolam dermaga salah satu terminal khusus di Pelabuhan Gresik.
Direktur Utama APBS, Firmaniansyah, menyebutkan bahwa, merger satu Pelindo menjadi momen bagi APBS untuk memperkuat pasar di wilayah operasi Pelindo, sekaligus juga memperluas potensi pekerjaan di luar Pelindo atau non-captive market. “APBS menyambut optimis merger satu Pelindo akan membawa keberlanjutan bisnis yang semakin prospektif untuk APBS. Peluang pasar yang captive semakin luas dan APBS juga semakin percaya diri untuk membantu melayani pengerukan di terminal-terminal khusus di luar wilayah operasi induk perusahaan maupun untuk pengembangan pengelolaan alur pelayaran di pelabuhan2 lainnya” jelasnya.
Firmaniansyah melanjutkan, hingga triwulan III tahun 2022 ini, APBS bahkan sudah menyelesaikan kedua proyek pengerukan tersebut dengan volume pekerjaan yang cukup besar. “Untuk pengerukan kolam dermaga salah satu terminal khusus di Pelabuhan Gresik mencapai 98.198 meter kubik. Kemudian untuk proyek pengerukan kolam dermaga Pelabuhan Bagendang mencapai 47.739 meter kubik. Bahkan saat ini sudah mulai berjalan pekerjaan pengerukan di kolam dermaga Terminal Petikemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang merupakan terminal peti kemas dengan arus tertinggi di wilayah timur Indonesia,” paparnya.
Direktur Keuangan dan SDM, Rio R Bramantio, menambahkan, sebagai upaya menyongsong pangsa pasar yang lebih luas pasca-merger Pelindo. APBS berinovasi dalam digitalisasi proses bisnis dengan membangun aplikasi “Project Monitoring Dashboard” dan berencana melakukan pemasangan System Monitoring Buoy untuk semakin menjamin ketersediaan rambu pada Alur Pelayaran Barat Surabaya, yang menjadi akses Pelabuhan Tanjung Perak dan Gresik.
Direktur Komersial Operasional dan Teknik,Made Yuni menambahkan “Komitmen APBS untuk menjaga mutu dan kualitas perusahaan sesuai standar sehingga tetap dipercaya pengguna jasa pelayaran, dilaksankan dengan berbagai perbaikan standar dan telah meraih sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (ISO 45001), Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), sesuai Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, serta Sistem Manajemen Anti Penyuapan (ISO 37001),”
Pada Semester I tahun 2022 Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak bahkan telah mengevaluasi laporan kinerja pelayanan APBS dan menyatakan penilaian kinerjanya dengan hasil dan kategori ‘Baik’. “Semoga dengan predikat tersebut, APBS bisa meningkatkan kualitas pelayanan seiring dengan meningkatnya kepercayaan para pemangku kepentingan,” pungkas Made Yuni.
Selesai
Tentang PT Alur Pelayaran Barat Surabaya:
PT Alur Pelayaran Barat Surabaya atau biasa disebut PT APBS sebagai salah satu anak usaha PT Pelindo Marine Service sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa penundaan kapal di pelabuhan, operasional kapal pandu dan lainnya. PT APBS berdiri sejak tahun 2014 bergerak dibidang jasa pengembangan dan pengelolaan alur, pengerukan dan reklamasi
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Nina Septika
Manager Keuangan SDM dan Umum
PT Alur Pelayaran Barat Surabaya
Jl. Prapat Kurung Utara No. 58, Surabaya
Telp. : +6281261662727
Email : info@ptapbs.com