Home / Company / News

Alert 12 Tug Units at the Port, Perform Routine Maintenance

Monday, 28 Nov 2022
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Surabaya (28/11) - Setiap kapal yang ingin bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak pasti ada kapal tunda disiagakan untuk membantu. Sebanyak 12 unit kapal tunda disiagakan untuk melakukan pelayanan penundaan kapal. Namun, jumlah tersebut dapat berubah menyesuaikan terhadap kebutuhan.

VP of Corporate Communications & Stakeholder Relations PT Pelindo Marine Service (Pelindo Marines) Hafidz Novalsyah menjelaskan satu unit kapal tunda terdapat 9 kru kapal. Meliputi kapten kapal, kru bagian operasional serta Kepala Kamar Mesin.Jumlah kru kapal sangat efisien karena kapal tunda seri Jayanegara sudah memiliki berbagai teknologi mutakhir yang mempermudah operasional.

Pelayanan penundaan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang beroprasi selama 24 jam non stop. Untuk mengontrol aktivitas kapal tunda, Pelindo Marines telah memiliki control room center untuk mengontrol posisi dan reliabilitas kondisi setiap kapal.

Sebelum bertugas, seluruh kru kapal diwajibkan untuk mengikuti pengecekan kesehatan. Dirinya menyebut kegiatan itu bertujuan untuk memastikan kondisi kru kapal dalam keadaan sehat dan fit. "Agar dapat bertugas secara maksimal," tambah Hafidz.
Agar pelayanan dapat maksimal, setiap satu tahun aekali atau misalnya per 1.000 jam operasional (tergantung besaran tenaga mesin kapal) dilakukan perawatan rutin. Tak hanya itu, setiap setahun sekali ada annual sirvey, selanjutnya tiga tahun sekali ada intermediate survey, serta tahun kelima ada spesial survey. "Untuk memastikan jadwal docking paling efektif," jelasnya.
Lebih lanjut, kapal tunda tidak hanya berfungsi untuk membantu menyandarkan saja. Namun, ada fitur fire fighting yang berfungsi membantu pemadaman ketika terjadi kebakaran kapal di perarairan. "Semua kapal tunda memiliki fitur tersebut," tambahnya.
Secara terpisah, Kapten Kapal Tunda Hadi Sumarno mengatakan untuk mengatasi rasa grogi sebelum bertugas selalu menyampatkan diri untuk berdoa. Kordinasi serta komunikasi aktif selalu dilakukan oleh antar kru kapal. Sehingga dapat membantu menyandarkan kapal dengan selamat dan efisien. "Bila sudah berhasil menyadarkan kapal, perasaannya baru lega," ungkapnya. 

Seperti diterbitkan pada harian Jawa Pos tanggl 28 November 2021