Pelabuhan penyebrangan Paciran, Lamongan, akan menjadi solusi untuk mengatasi kepadatan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sebab, semua angkutan penyebrangan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya akan dialihkan ke Pelabuhan Paciran itu.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur Wahid Wahyudi saat peresmian pelabuhan penyebrangan Paciran oleh Wakil Mentri Perhubungan RI Bambang Susanto kemarin (29/4).
Dengan begitu, tingkat kepadatan Tanjung Perak yang terus meningkat saat ini akan terurai. Apalagi di Pelabuhan Tanjung Perak sebenarnya tidak ada dermaga untuk angkutan penyebrangan. Angkutan penyebrangan yang ada saat ini memanfaatkan fasilitas angkatan laut.
Wahid mengungkapkan, operasional Pelabuhan Paciran akan difokuskan untuk rute-rute baru, yang belum ada di Pelabuhan Tanjung Perak. Rute pertama yang juga diresmikan Wamenhub kemarin adalah rute Paciran – Garongkong Sulsel, menggunakan kapal motor penumpang (KMP) Jatra III milik PT ASDP Ferry (Persero) dengan lama palayaran + 20 jam.
Secara bertahap sampai akhir 2013, akan dibuka rute baru lagi Paciran-Gresik-Bawean, kemudian disusul Paciran-Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) dan Paciran-Kendal-Jakarta.
Wamenhub Bambang Susantono mengungkapkan, pembangunan pelabuhan penyebrangan merupakan bagian dari program domestic conectifity sabuk selatan. Yakni,kombinasi antara jalan nasional dan pelabuhan penyebrangan. Hingga saat ini telah ada 177 lintasan perhubungan laut, yang dilayani 271 unit kapal.
Saat ini mulai Aceh, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Maluku sudah tersambung jalur darat dan laut. Tinggal dari Dobo, Maluku Tenggarake Papua yang belum tersambung. Kalau itu sudah, tentu pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke telah bisa tersambung alat transportasi.
Sumber : Jawa Pos