Home / Company / News

PELINDO III TUNJUK 3 PERUSAHAAN ASING

Wednesday, 01 May 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

PT Pelabuhan Indonesia III menunjuk perusahaan asal Finlandia, Konecranes Finland Corporation, untuk menyediakan peralatan bongkar muat di Terminal Multipurpose Teluk Lamong Surabaya.

Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III Edi Priyanto menjelaskan Konecranes Finland Corporation ( KFC) akan menyediakan sejumlah alat bongkar muat dengan nilai kontrak mencapai US$ 65,998 juta atau setara Rp 641,3 miliar.

“Perusahaan asal Finlandia yang menang lelang dan proses pemotongan pelat pertama produksi ship to shore dilakukan di China. Total semua alat bongkar muat dari beberapa perusahaan asing mencapai Rp 1,5 triliun,” ujarnya kepada Bisnis Minggu (28/4).

Dia menjelaskan perusahaan Finlandia itu juga menggandeng perusahaan subkontraktor asal China Jiangsu Hailong Heavy Machinery Co Ltd guna melakukan pemotongan pelat dan perakitan ship to shore crane.

Menurutnya, perusahaan KFC dijadwalkan mendatangkan 10 unit alat ship to shore (STS) crane yang akan diselesaikan dalam dua tahap yaitu lima unit STS pada 2014 dan lima unit, STS pada 2016.

Selain itu, perusahaan spesialis peralatan bongkar muat asal Finlandia itu juga akan mengerjakan 20 unit automatic stacking crane (ASC) dan lima unit straddle carrier (SC).

Menurut rencana, ungkapnya, sebanyak 10 unit stacking crane dan lima unit SC akan didatangkan pada 2014 serta 10 unit ASC akan diselesaikan pada 2016.

Edi menuturkan KFC menyisihkan peserta lelang dari beberapa negara seperti China dan Korea Selatan. Saat ini, Pelindo III juga menggandeng perusahaan asal Perancis Gaussin SA untuk mendatangkan 50 unit  automated terminal tractor (ATT) senilai US$ 10,850 juta.

Dia menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan asal Australia, Realtime Business Solution PTY Ltd untuk menyediakan sistem informasi dan teknologi dengan nilai      US$ 8,255 juta.

Menurutnya, proyek pengadaan alat bongkar muat yang menghabiskan anggaran Rp.1,5 triliun itu digunakan secara bertahap pada saat Terminal Multipurpose Teluk Lamong beroperasi pada Triwulan II/2014.

PT Pelindo III, imbuhnya, menunjuk sebuah perusahaan pengawas pengadaan alat bongkar muat asal Perancis Bureau Veritas guna melakukan pengawasan. Menurutnya, Bureau Veritas Cabang China akan melakukan pengawasan dan inspeksi pengerjaan sejumlah alat bongkar muat dan memberikan pelaporan kepada pihak Bureau Varietas Indonesia.

Pengawasan akan dilakukan oleh 20 orang petugas dari Bureau Veritas China untuk menjamin kesesuaian spesifikasi peralatan bongkar muat yang dipesan. Dia juga menyatakan PT Pelindo III juga merupakan pengelola pelabuhan pertama yang menggunakan ASC di Indonesia.

Penggunaan alat bongkar muat itu dapat menghemat biaya operasional, biaya bahan bakar serta ramah lingkungan. Bila menggunakan ASC, imbuhnya, alat bongkar muat itu dioperasikan dengan tenaga listrik tanpa bahan bakar minyak jenis solar.

Pengoperasian kegiatan lift on dan lift off peti kemas di lapangan penumpang atau container yard (CY) menggunakan ASC berpenggerak elektrik yang beroperasi secara otomatis.

Sumber : Bisnis Indonesia