Home / Company / News

Transmitter Belum Ada Yang Di Pasang Di Kapal

Monday, 06 May 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Keberadaan portal pelayaran tambatan kapal di Tanjung Perak secara online belum banyak diketahui oleh pelaku usaha. Padahal portal yang diluncurkCan oleh  PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak ini salah satunya membahas soal transmitter atau perangkat elektronik untuk memantau pergerakan kapal.

Transmitter atau alat tersebut difungsikan untuk memonitor atau mengetahui posisi maupun schedule (jadwal) kunjungan kapal. Hal ini untuk membantu operator pelabuhan untuk mengurangi waiting time yang masih mencapai 1-1,5 hari.

Ketua Indonesia Nasional Shipowner Association (INSA) Cabang Surabaya, Stenven Henry Lasawengen mengatakan jika keberadaan alat tersebut sangat dibutuhkan. “Tetapi sejauh ini belum ada kapal di Indonesia yang sudah menggunakan transmitter padahal itu sangat diperlukan,“ kata Stenven, kemarin

Stenven mengakui, portal yang di-launching pleh Pelindo III Cabang Tanjung Perak sebatas pelayanan.  Tetapi dia berencana melakukan pembicaraan dengan Pelindo III untuk mengetahui soft ware atau perangkat lunak transmitter tersebut.

“Kami perlu tahu, apakah transmitter itu sudah termasuk navigasi atau berbeda dalam artian, ada alat khusus. kalau memang transmitter itu tergolong baru, kita perlu mngetahui lebih detail,” ungkapnya.

INSA memandang kebutuhan akan transmitter itu sangat penting. Sebab alat ini tidak hanya untuk mengetahu posisi dan schedule kapal saja. Pelindo III Cabang Tanjung Perak, menyebutkan bila ada transmitter ini bisa mendeteksi muatan, bobot kapal, dan tahun pembuatanya.

Seperti yang disampaikan Senior Manager Sistem Informasi Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Hariyana  awal bulan ini menyebutkan transmitter sudah saatnya dimiliki oleh semua kapal. Ini untuk memudahkan Pelindo memantau pergerakan, meskipun jangkauannya hanya 25 mil laut.

Penggunaan transmitter ini diharapkan bisa menjadi pioneer bagi pelayaran nasional. Masalahnya kapal yang berlayar di Indonesia rata-rata feeder dan belum menggunakan transmitter

“Bila perlu kita (Pelindo III dan INSA Surabaya) yang memulai untuk menggunakan transmitter ini,” lanjut pria asal Manado itu.

Dia juga berharap transmitter ini bisa berkembang tidak hanya sebatas 25 mil laut saja. Tetapi bisa terhubung dengan internet , sehingga perannya menyerupai black box menyerupai pesawat.

Sumber : Radar Surabaya