Home / Company / News

TELUK LAMONG PELABUHAN RAMAH LINGKUNGAN

Monday, 13 May 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akan mengurangi emisi pada pengoperasian Terminal Multipurpose Teluk Lamong tahun 2014 nanti. Perusahaan plat merah ini akan menggunakan listrik sebagai pasokan energi untuk operasionalnya.

Kebutuhan energi untuk operasional di Teluk Lamong sebesar 16 Mega watt (MW) yang terbagi dalam dua line (jalur). Kebutuhan operasional yang paling pokok adalah Ship to Shore Crane (STS) dan Automatic Stacking Crane (ASC).

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengungkapkan , penggunaan energi listrik untuk menekan biaya operasional pembelian bahan bakar serta menekan pembuangan emisi. “ Peralatan yang kita gunakan lebih ramah lingkungan, karena sumber energinya 90 persen dari listrik,” kata Edi.

Dia menambahkan penggunaan listrik ini untuk mendukung program eco green port (pelabuhan ramah lingkungan) yang digagas sejak tahun lalu. Setidaknya, ada tiga peralatan bongkar muat yang diharapkan bisa menekan buangan emisi.

Edi menyebut STS dan ASC yang sepenuhnya menggunakan listrik. Alat ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara yang menggunakan listrik.               “ Sebelumnya kami (Pelabuhan Tanjung Perak) selalu menggunakan solar untuk pengoperasian Rubber Tyrd Gentry (RTG) dan Container Crane (CC). Dua alat ini telah kita ganti dengan STS dan ASC,” jelasnya.

Sementara Automatic Terminal Trailer (ATT) masih menggunakan solar. Tetapi ATT ini jauh lebih efisien dibanding operasional truk pemindah kontainer dari kapal menuju lapangan penumpukan.

Mesin ATT secara otomatis mati dalam beberapa menit ketika tidak digunakan. Artinya pembuangan emisi melalui bahan bakar bisa ditekan. Selain itu, roda yang dimiliki ATT jauh sedikit dibanding truk kontainer. Hal ini berfungsi menghindari limbah karet.