Terobosan kembali dilakukan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, terbaru perseroan meluncurkan layanan anjungan informasi dan transaksi berbasis web. System itu selain baru pertama aplikasi di Pelabuhan Indonesia juga bukti komitmen Pelindo III terhadap peningkatan pelayanan.
Secara sederhana, sistem baru itu memfasilitasi pngguna pelabuhan melalui internet. Sehingga saat mengajukan izin, tak ada lagi cerita harus datang dari kantor satu ke lainya.
Melalui sistem online, pengguna cukup mendaftar unuk mendapatkan username dan password. Lantas dengan itu, pengguna bisa masuk ke sistem yang menyajikan data loksi kapal, kapan waktu bongkar muatan berdasarkan urutan dan besar biaya yang harus ditanggung saat mengajukan layanan.
Sebelum ada sistem online, ketiga hal tersebut harus dilakukan manual. Datang ke Pelindo III mengisi berkas lengkap, baru ke bank membayar biaya dan kembali menyerahkan ke petugas Pelindo dan terbitlah ijin.
Akan tetapi dengan sistem online, ketiganya bisa dilakukan sekaligus di depan komputer, dengan hanya menggunakan komputer tablet atau hanya menggunakan smart phone. “Sistem memotong mekanisme, sehingga pengajuan izin semakin sederhana,” jelas Hariyana Senior Manajer Sistem Informasi Pelindo III.
Keunggulan lain dari sistem, lanjut dia, pengguna layanan bisa memantau biaya secara transparan, melihat posisi kapal di sekitar pelabuhan hingga mengetahui jadwal tepatnya kapal bersandar. Hal itu memberi kepastian usaha.
“25 kilometer sekitar pelabuhan kapal sudah bisa dipantau , termasuk pergerakanya. Posisi itu real time,” jelasnya.
Di sisi pembiayaan, sistem yang sedianya dikembangkan di pelabuhan Semarang dan Banjarmasin itu juga terhubung dengan perbankan. Sehingga pembayaran juga bisa dilakukan saat itu juga via online. Sistem itu, menurutnya menyebabkan pembayaran menjadi mudah.
Soal keamanan, Hariyana menegaskan sistem yang dibangun dilengkaoi 3 lapir pengamanan. “Kami sudah antisipasi,” sudah ada tiga lapis, jadi aman,” tambahnya.
Direktur keuangan PT Pelindo III Wahyu Suparyono menguraikan penggunaan sistem online menyebabkan tak ada lagi pembayaran tertunda. Pasalnya, pengguna jasa tinggal menyiapkan saldo yang akan terdebet bila terjadi transaksi.
“Bagi perseroan itu mempercepat arus pembayaran masuk dan mengurangi piutang. Bagi pengguna layanan itu efisien, menghemat waktu dan biaya , bisa menekan biaya ekonom,” jelas Wahyu.
Di sisi lain, penggunaan penggunaan sistem online juga mendukung pengunaan sistem online juga membantu mewujudkan visi pelabuhan hijau alias ramah lingkungan.
Edi Priyanto, Kepala humas PT Pelindo III (Persero) menjelaskan dalam sistem manual kertas yang digunakan cukup banyak sehingga bertentangan dengan program green port. “ Efisiensi kertas dampak sistem online bisa mencapai Rp.2 Milyar per tahun,” paparnya.
Aplikasi anjungan tersebut bisa di akses di https://anjungan.perakport.co.id. Guna memastikan transformasi manual ke online lancer, Pelindo III menyiapkan gerai konsultasi dan bimbingan teknologi terbaru di kantor Surabaya.
Kalangan pengusaha menyambut baik terobosan Pelindo III. Wayan Jayadi, Direktur Perusahaan bongkar muat PT Agung Jaya Prasetya, menilai system online sangat membantu pasalnya, usaha yang dikelola bisa membongkar barang sampai 2 kapal per haridengan kapasitas 2000 metric ton sampai 3000 metric ton/kapal.
Sebagai informasi, jumlah kunjungan kapal triwulan I 2013 di Tanjung Perak sebanyak 2.585 unit kapal berbendera Indonesia dengan berat mencapai 8.507.531 gross tonnage. Kapal penumpang 326 unit atau 2.443.259 gross tonnage dan kapal tanker 270 unit atau 2.705.980 GT serta kapal lainya 694 unit.
Rating idAA+, Pelindo III jadi pionerr
PT Pelabuhan Indonesia III jadi pioneer diantara pengelola pelabuhan karena berhasil mengantongi peringkat idAA+ dari Pefindo.
Direktur keuangan PT Pelindo III Wahyu Suparyono menguraikan capaian itu mencerminkan tata kelola manajemen yang baik. “ Itu menunjukan pula prioritas manajemen terhadap kepuasan pelanggan,”jelasnya
Kementrian Badan Usaha Milik Negara menuntut Perusaan BUMN harus semakin independen dan professional. Salah satu cara mengukur professionalitas dengan mengikuti pemeringkatan akuntabilitas pengelolaan BUMN ke masyarakat luas.
Vonny Widjaja, analis perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menguraikan peringkat itu mencerminkan kemampuan perusaan mempertahankan marjin yang stabil dan proteksi arus kas yang kuat. Namun, peringkat dibatasi meningkatnya leverage (utang) keuangan perusaan untuk mendukung ekspansi usaha.
Selain itu pelabuhan di bawah pengelolaan Pelindo III memiliki posisi strategis dan dalam kondisi keuangan kuat. Tahun lalu perseroan menyumbang pendapatan Negara 35% dari sektor pelabuhan milik Negara.“ Pelindo III merupakan gerbang ekonomi Indonesia timur yang tumbuh kuat beberapa waktu terakhir ,” jelas Vonny.
Sebagai informasi, jasa kepelabuhan perseroan meliputi 43 pelabuhan pada 17 cabang di tujuh provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pefindo juga menilai perseroan mampu menjaga kinerja keuntungan perusahaan stabil. Laba kotor pelindo III stabil di kisaran 35%. Selain itu, manajemen juga meningkatkan efisiensi perusahaan.
Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III menguraikan jajaranya dianggap memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan dalam jangka pamjang. Pemeringkatan didasarkan kepada data dan informasi yang diperoleh dari pefindo dari pelindo III serta laporan keuangan tahun 2011 dan tahun 2012.
Selain predikat idAA+, lanjut dia, predikat stable outlook diberikan atas dasar kemampuan perusahaan dalam menjaga stabilitas usaha yang dijalankan . predikat itu akan dipertahankan jika Pelindo III mampu mewujudkan segala harapan atas investasi yang ditanamkan di terminal Multiprupose Teluk Lamong.
Senior manager Treassury PT Pelindo III Yon Irawan mengatakan rating dari Pefindo hanya berlaku setahun. Oelh karena itu, kedepan tantanganya meningkatkan kinerja sehingga bisa mendapat predikat AAA (triple A) alias peringkat tertinggi dalam kinerja perusahaan.
Sumber : Bisnis Indonesia