HaskoningDHV ditunjuk sebagai konsultan utama untuk mengawasi pembangunan tahap pertama Terminal Kalibaru atau New Priok Port.
Project Director Royal HaskoningDHV HermanPals mengatakan perseroan memenangkan proyek jutaan dolar pengerjaan pelabuhan utama Indonesia itu.
Menurutnya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) menunjuk perseroan karena dinilai paling kompetitif dan terbaik dari segi metodologi yang diusulkan dan komposisi tim.
“Ini adalah salah satu pengembangan pelabuhan terbesar saat ini. Proyek strategis dalam hal pembangunan infrastruktur di Indonesia, sehingga untuk kedua pelabuhan dan terminal operator taruhannya tinggi,” katanya.
Kontrak itu merupakan bagian dari tahap pertama pengembangan terminal bagian utara Kalibaru dan termasuk pengembangan kapasitas peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 4,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pembangunan salah satu pelabuhan terbesar di dunia itu sudah dimulai sejak groundbreaking dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Maret 2013. Bila proyek itu selesai pada 2023, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini menangani sebagian besar ekspor dan impor Indonesia akan naik menjadi 18 Juta TEUs atau naik lenih dari tiga kali lipat dari saat ini.
Pals menambahkan Kalibaru berperan penting dalam pembangunan Indonesia, memperkuat rantai logistik nasional, meningkatkan daya saing global dan berfungsi sebagai hubungan internasional.