Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah berkeinginan membangun pelabuhan peti kemas berkapasitas sedang untuk membantu perkembangan perekonomian wilayah tersebut.
Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal mengatakan pihaknya telah menyediakan lahan di Kecamatan Makariki seluas 5 ha guna membangun pelabuhan peti kemas tersebut.
“Kami sudah menyampaikan permohonan resmi ke Kementrian Perhubungan atas rencana itu tahun lalu, tetapi belum ada tanggapan. Kami membutuhkan pelabuhan yang bisa mengangkut kontainer guna mendukung perekonomian wilayah ini,” katanya.
Selama ini, katanya, produk dari daerah itu berupa hasil pertanian, perkebunan dan perikanan hanya bisa dikirim ke pulau sekitarnya, khususnya ke Ambon dengan perahu biasa.
Padahal, dia menegaskan produk Maluku Tengah bisa dikirim ke pulau Jawa, misalnya ke Surabaya jika ada kapal besar yang bermuatan kontainer.
Saat ini, ungkapnya pelabuhan besar hanya ada di ibukota provinsi Maluku tetapi daya tampungnya juga sudah tidak memadai.
Menurut perhitunganya, dana yang dibutuhkan untuk proyek pelabuhan itu sekitar ratusan miliar rupiah.
Dia berharap PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II memiliki keinginan membangun pelabuhan peti kemas di Maluku Tengan.
Direktur Utama Pelindo II Richard J. Lino memang berencana membangun pelabuhan besar di Maluku untuk mendukung program Pendulum Nusantara,” katanya.
Pada 2014, Abua Tuasikal menambah Pemkab Maluku Tengah akan memprogramkan pembangunan dan pengembangan sejumlah wilayah yang sangat potensial sebagai tujuan pariwisata.
“Ada beberapa titik yang akan kami kembangkan seperti misalnya di kawasan Seram Utara , Pulau Pompa, Maulana, dan Pulau tujuh. Di daerah pantainya sangat bagus,” tegasnya.
Menurutnya, masalah yang masih menghambat pengembangan ekonomi di daerahnya adalah pasokan listrik yang terbatas, sehingga investor yang sebenarnya mau membangun industri di Maluku Tengah jadi mengurungkan minatnya berinvestasi di daerah itu.
Sumber : Bisnis Indonesia