Volume petikemas sepanjang Januari – April 2013 melalui Tanjung Perak, telah mencapai 809.315 boks atau setara 963.178 TEU’s. Angka tersebut menandakan tingginya perdagangan internasional maupun domestik melalui Jawa Timur.
Bila dirinci, jumlah petikemas domestik sejauh ini masih mendominasi. Tercatat 553.290 TEU’s atau 57,4 persen dari total troughput (jumlah terdata) petikemas dalam empat bulan terakhir ini.Sedangkan untuk petikemas internasional tercatat mencapai 409.888 TEU’s atau 42,6 persen.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III Edi Pritanto mengungkapkan data arus petikemas tersebut akumulasi dari beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak. Seperti Jamrud, Nilam, Mirah, Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
“Untuk petikemas domestik masih didominasi BJTI dengan 279.031 TEU’s atau 50,4 persen,sedangkan intenasional masih dikontrol TPS dengan 373.806 TEU’s atau 91,2 persen,”kata Edi.
Dia menambahkan, timgginya arus petikemas domestik ini lepas dari tingginya perdagangan antardaerah. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, penjualan produk Jatim mencapai Rp 78,72 triliun pada triwulan pertama 2013. Sebaliknya, arus barang yang masuk mencapai sebesar Rp 64,66 triliun.
Arus petikemas tersebut bila dibagi berdasarkan lokasi terminal di Tanjung Perak, terdiri dari Terminal Konvensional, yang terdiri dari Jamrud, Nilam, dan Mirah. Dari ketiga terminal tersebut terealisir 201.884 boks atau 215.162 TEU’s dan TPS tercapai 318.603 atau 433.301 TEU’s.
Sumber : Radar Surabaya