Melihat tren nilai pengiriman dan penerimaan barang yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Pelabuhan Teluk Bayur, PT Pelindo II makin memperkuat komitmennya mendukung kegiatan di pelabuhan tersebut.
PT Pelindo II siap mengucurkan dana investasinya hampir Rp 1,7 triliun untuk pembangunan Teluk Bayur tahap I tahun 2011-2015. Investasi ini, selain perluasan dan pembangunan infrastruktur, juga memodernisasi peralatan dan sistem pelayanan.
“Agustus ini dan hingga akhir tahun 2012, PT Pelindo II akan mendatangkan tujuh unit peralatan baru untuk menunjang kelancaran bongkar muat di Teluk Bayur. Total dana pembelian tujuh alat itu mencapai Rp 100 miliar lebih,” ungkap Direktur Teknik PT Pelindo II, Feriyaldi Noerlan kepada wartawan dalam Safari Ramadhan ke PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Kamis.
Saat ini, katanya, pelabuhan hanya didukung tiga unit peralatan. Akibatnya, aktivitas bongkar muat terbatas. Alat yang bakal didatangkan perusahaan itu ke Teluk Bayur di antaranya 3 unit Jeep Crane untuk dermaga 3, sehingga mampu mengurangi lamanya waktu bongkar muat. “Kapal tidak lagi lama antre (kongesti) di luar pelabuhan,” katanya didampingi GM PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Dalsaf Usman dan Kepala Dishub Sumbar Murdika.
Selain itu, juga didatangkan 4 unit Gentry Loving Crane yang akan digunakan di dermaga peti kemas Teluk Bayur. “Kedatangan empat unit alat baru itu sejalan dengan rencana PT Pelindo II yang ingin mengembangkan terminal peti kemas. Lahan sudah ada dan nanti akan direklamasi,” kata Feriyaldi.
Pengembangan lain yang dilakukan di Pelabuhan Teluk Bayur, adalah penambahan jetty untuk dermaga batu bara dan juga dermaga semen.
Gaung Sementara Aman
Terkait pengembangan pelabuhan hingga permukiman warga sekitar Gaung, Feriyaldi menjawab untuk sementara waktu belum mengarah ke sana.
“Pelindo masih fokus pada pengembangan penambahan dermaga batu bara, semen dan minyak sawit mentah (CPO), termasuk pengembangan dermaga peti kemas di barat Pelabuhan Teluk Bayur. “Untuk beberapa tahun ke depan, Gaung mau tak mau digunakan untuk pelabuhan, sebagai aset pelabuhan,” ujar Feriyaldi.
General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur, Dalsaf Usman menyebutkan, pembangunan tahap I ditujukan menjawab keluhan pengguna jasa Teluk Bayur. Kapal terpaksa antre hingga 30 kapal sehari karena kapasitas dermaga tak memadai, kolam pelabuhan yang kurang dalam, hingga satu dermaga yang bercampur untuk seluruh layanan.
“Target utama pembenahan awal ini adalah meninggalkan dermaga konvensional, di mana satu dermaga digunakan untuk semua aktivitas menjadi tiga dermaga untuk layanan berbeda, nanti akan ada dermaga Terminal Peti Kemas, Terminal Curah, dan Terminal Multipurpose,” katanya.
Sumber : Padangekspres.co.id