Home / Company / News

TPK SEMARANG TINGKATKAN IMPLEMENTASI ISPS CODE

Saturday, 15 Jun 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Implementasi ISPS Code akan mempengaruhi stabilitas perekonomian suatu negara. Dalam dunia pelayaran dan kepelabuhanan keamanan menjadi bagian vital. Dalam kondisi buruk suatu pelabuhan di suatu negara akan terkena dampak atau sanksi bagi kapal atau pelabuhan apabila tidak mengikuti aturan pemberlakuan ISPS Code.

Karena tidak akan ada kapal-kapal asing yang akan memasuki pelabuhan. Terlebih kapal dari negara asal yang melakukan pelayaran internasional tidak akan diterima d pelabuhan-pelabuhan luar negeri. Dengan kondisi seperti ini akan mengakibatkan terpuruknya perekonomian perusahaan pelayaran, pengelola pelabuhan dan bahkan secara makro mengakibatkan terpuruknya perekonomian suatu Negara.

Mengingat pentingnya menjaga keamanan di area pelabuhan maka Manajemen PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Terminal Petikemas Semarang (TPKS) kembali menggelar Workshop International Ship and Port Facility Security Code (ISPS-Code). Workshop yang diikuti sekitar 35 orang tersebut ditujukan untuk merefresh kembali pengetahuan dan ketrampilan pengamanan area pelabuhan.

“ISPS Code ini sangat penting dan harus dipahami , dipatuhi dan dilaksanakan khususnya setiap anggota port security ditambah pegawai TPKS yang setiap harinya beraktivitas dipelabuhan. Baik dari security biasa hingga orang yang ditunjuk sebagai Port Facility Security Officer (PSFO),”tutur Manager SDM dan Umum, Budi Setiyono saat membuka acara.

Kemampuan dalam tindakan ISPS code dinilai sangat penting pasalnya kepercayaan dari dunia luar sangat tergantung dari keseriusan implementasi pengamanan.

“Anggota port security harus disiplin untuk melaksanakan pengamanan di pelabuhan, ada atau tidaknya petugas kapal akan tetap bersandar,” terang Edi Priyono selaku pemateri. Namun lanjut Edi, kepercayaan dari dunia luar akan berubah, bahkan akan berbalik untuk mempertanyakan keamanan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang,” tambahnya.

Menjadi port security berarti telah membantu tugas kepolisian dalam menjaga keamanan dalam wilayah terbatas. Sesuai dengan tujuan dari ISPS-Code dimana port security turut menjaga dan mendeteksi ancaman keamanan dan mengambil tindakan pencegahan terhadap insiden kemanan yang mempengaruhi kapal atau fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk perdagangan internasional.  Mengingat pelabuhan merupakan pintu gerbang perekonomian sehingga keamanan maritim turut mempengaruhi stablitas perekonomian nasional.

Memastikan kepercayaan bahwa tindakan keamanan maritim sudah cukup dan proposinal  berada pada tempatnya. Selain itu memastikan pengumpulan dan pertukaran informasi yang efektif tekait dengan keamanan. Menyediakan suatu metodologi penilaian keamanan untuk memiliki rencangan dan prosedur dalam mengambil langkah-langkah perubahan tingkat keamanan.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan petugas keamanan pelabuhan maka perlu dilakukan training, drill dan exercise terhadap ISPS Code, pasalnya ketiga kegiatan tersebut merupakan mandatory dan berlaku secara internasional. PFSO, Security Officer dan Personil pelabuhan yang lain harus dibekali ilmu pengetahun atau training, Drill harus dilaksanakan minimal setiap 3 bulan, sedangkan Exercise dilaksanakan satu kali dalam satu tahun atau maksimal 18 bulan.

Budi Setiyono yang juga mantan Kepala Pengamanan di Pelabuhan Cabang Tanjung Perak Surabaya berpendapat mengenai kemajuan petugas sekuriti khususnya di Terminal Petikemas Semarang sudah cukup bagus. Terlihat dari banyaknya perubahan sikap dan kedisiplinan masing-masing petugas. Kedepan dirinya berharap kepada petugas pelabuhan untuk tegas dan disiplin dalam sikap tanpa harus mengedepankan fisik belaka.

Selain paham tugasnya sebagai port security, kedepan petugas akan mendapatkan pelatihan customer service terkait kesopanan dalam melayani tamu di area pelabuhan.

Sumber : dermaga.com